Cari Blog Ini

Kamis, 04 Februari 2016

R-I-N-D-U



Ini rindu.
Tertuang dalam secangkir Cappuccino hangat dihadapanku.
Kepulan-kepulan asapnya menari-nari semenjak terhirup dan menstimulasikan kenangan akan semangat dari dirimu.
Demi waktu yang berputar dan menceritakan betapa kokohnya dirimu
Demi waktu yang berputar dan mengilusikan harapan dan pemikiran di masa depan, bersamamu. Maka aku yakin, ini rindu.

Seperti biasa aku dengan kesibukan setelah selesai dengan kesibukanku yang sebelumnya.
Atau mungkin lebih tepatnya ku sebut ini ritualku.
Secangkir Cappuccino hangat, sejumlah imajinasi, dan sekian waktu suasana senja.

Aku mencari ketenangan dan nafas sesaat untuk sekedar menikmati dan memanjakan duniaku. Beruntungnya ritualku ini tertuju kepada satu objek yang pasti dengan ditambah bumbu yang bernama rindu, kamu.
Lalu sekejap aku ikuti permainan sang waktu dan imajinasiku dalam ritualku kali ini.
Yaitu, Merindukanmu

Terdengar alunan musik yang menghentak perlahan.
Nada-nada dan irama yang beresonansi membentuk sebuah dimensi baru dalam khayalku. Melangkah arungi alam bawah sadarku.
Semua itu bercampur dengan keindahan layaknya fatamorgana.
Dan semua itu, sekali lagi, bermuara dan tertuju kepadamu, satu. Tanpa spasi, hanya saja kini berupa imaji.

Waktu telah menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit sore. Malam telah tiba. Cappuccino pun telah habis. Ritualku telah berakhir. Aku kembali kedunia nyata, menyimpan kembali imajinasi dan alam bawah sadarku untuk ritual-ritualku selanjutnya.
Lalu aku tangkap cahaya dari kedua bola matanya.
Untuk kusimpan dalam tabungan rindu dan penerang dikala mimpi menguapkan bunga tidurku dalam lelapku nanti malam.

Sukabumi, 4 Februari 2016
Selamat malam,  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar