Cari Blog Ini

Selasa, 31 Maret 2015

Antara Daun Itu yang Terjatuh dan Cintaku yang Tumbuh ^^)

Perhatikanlah hikmah daun! 


Yg Anda jumpai dalam satu daun terdapat sejumlah serat memanjang yang amat mengagumkan bagi yang melihat. 
Ada yang besar-besar, panjang, dan lebar. 
Ada yang kecil-kecil, terselip di antara yang besar-besar tersebut, tersusun dengan rapi dan menakjubkan. 
Kalau yang membuatnya manusia, maka satu daun saja tidak akan selesai selama satu tahun penuh. 
Tentu mereka memerlukan alat-alat dan proses pengolahan yang kapasitas mereka tidak mampu menghasilkannya. 
Tapi Allah SWT Sang Maha Pencipta dan Mahatahu, dalam beberapa hari saja menebarkan daun-daun yang memenuhi bumi, dataran rendah dan pegunungan, tanpa alat atau pembantu. 
Yang berlaku hanya kehendak-Nya yang pasti terlaksana dalam segala hal dan kekuasaan-Nya yang tak terhalangi. 

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah’ Maka jadilah sesuatu itu!” (QS Yasin, 36:82) 

dan firman-Nya dalam Surah Gafir, 40:68, “Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila Dia hendak menetapkan suatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ Maka Jadilah sesuatu itu.”

     Sekarang perhatikan hikmah serat-serat yang ada di daun. Mereka menyirami daun dan menyuplai bahan makanan kesana sehingga mempertahankan hidup dan kesegarannya seperti urat-urat yang tersebar di badan dan menghantarkan makanan ke setiap bagian tubuh. Perhatikanlah kemampuan serat-serat yang besar dan keras yang menjaga daun agar tidak robek dan lapuk. Ia berfungsi seperti otot dan urat bagi badan hewan. Kemudian, perhatikanlah hikmah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Mahatahu dalam menjadikan daun itu sebagai hiasan bagi pohon, penutup, dan baju bagi buah, serta melindunginya dari hama yang menghalangi kesempurnaannya. Karena itu, apabila pohon ditebas daunnya, maka buahnya rusak, tidak dapat dimanfaatkan. Lihat bagaimana daun dijadikan sebagai pelindung bagi tunas tumbuhnya buah yang lemah dari kekeringan. Apabila buah telah jatuh, daun tetap ada disana sebagai pelindung dahan dari panas matahari hingga apabila bara itu telah padam dan tidak membahayakan dahan-dahan, daunnya berguguran agar setelah itu mengenakan baru baju yang lebih indah.Mahabesar Allah SWT yang mengetahui tempat dan waktu jatuh dan tumbuhnya daun-daun itu. Tidak ada daun yang tumbuh kecuali dengan izin-Nya dan tidak ada yang jatuh kecuali sepengetahuan-Nya.

    Selain itu, kalau saja manusia menyaksikan demikian banyak daun itu bertasbih kepada Tuhannya bersama buah-buahan dan dahan-dahan, tentu mereka menyaksikan hal lain dari keindahannya itu. Mereka tentu akan melihat penciptaannya dengan pandangan lain dan pasti mereka tahu bahwa itu semua diciptakan untuk manfaat yang besar, tidak diciptakan dengan sia-sia. Allah SWT berfirman, “dan tetumbuhan dan pepohonan, keduanya tunduk (kepada-Nya).” (QS Ar-rahman, 55:6). 
Semuanya bersujud dan bertasbih kepada Allah SWT. 
Sebagaimana firman-Nya dalam QS Al-Isra, 17:44, “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbiih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun . (Ditulis ulang dari karya Ibnu’l Qayyim al-Jauziyyah)


Dan tidak ada cinta yang tumbuh kecuali dengan izin-Nya.
dan tidak ada yang jatuh cinta kecuali sepengetahuan-Nya.
Hanya saja,
menaruh secercah harapan pada makhluk adalah kehinaan,
menyandarkan sejumput mimpi pada makhluk adalah kenistaan.
Semoga jiwa dipalingkan hanya tuk mencintai-Nya,
hingga diperkenankan menyempurnakannya berdua bersama dia yang mencintai-Nya pula.
Bersabarlah, jika memang murni cinta di hatimu, tentu ia juga akan bersemi di hati yang lainnya,
karena cinta membutuhkan dua hati tuk menyempurnakan keindahannya.
Maa fi qalbi ghairullah…

Salam HijrahCinta | AkhwatLemon www.santrigaul.com
Nasehat untukmu, untukku dan untuk kita semua
Moga bermanfaat ^_^

I-D-O-L-A

Sebelum baca lebih dalam se-dalam” nya, yu’ kita Muhasabah dulu, biar tulisan ini gk mubadzir nantinya. Hihi..

"Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah)."
(QS. Al Qalam ayat 8) #silahkandicek

Gmn?? Udah muhasabah nya???
sekarng jawab pertanyaan dengan jujur yaaa guys..

Ayooo?? Siapa yg kemarin ujan”nan di sana??
siapa yg kemrin nangis ke bokap sama nyokap buat beli tikett??
siap yg kemrin dianterin nyokap kesna dan sekrang nyokap terbaring di RS gara” keujanan??
hadeuuuuhh.. -_-“ Akhir jaman kah ini??

Okeh deh.. semoga kejadian itu gk tertimpa pada kita, khususnya penulis, umum nya para pembaca yaaa… #Aamiin..
Jadi gini.. ana punya cerita ni..

Ada seorang lelaki, rambutnya gondrong, kuping telinganya ditempeli anting-anting, jari telunjuk dan jari tengahnya tangan kanannya menjepit sebatang rokok, dan gaya jalannya dibuat sedemikian rupa. Ketika ditanya "siapa sih tokoh idolamu?". Dia menjawab, "Penyanyi metal meen!!". #Pantas!!

Adalagi seorang perempuan, rambutnya sangat pendek sehingga kuduknya terlihat. Memakai pakaian yang serba mini dan cukup 'kekecilan' alias ketat dan berlanggak-lenggok jalannya. "Tokoh favorit saya Tony Braxton." katanya.




Melihat kenyataan di atas kita bisa berkonklusi bahwa, betapa seorang tokoh idola itu bisa mewarnai life style seseorang yang mengidolakannya.
Cukup pelik memang, Permasalahan ini, apabila ditilik dari terminologi Qur'ani, bukanlah masalah yang sepele. Apalagi kalau sudah mengintervensi 'aqidah dan akhlaq. Makna dari tokoh idola itu sendiri adalah seseorang yang dikagumi “from the bottom of the heart” #wihmantapgktuuuhh??
Sehingga cenderung untuk diteladani atau ditiru segala tingkahnya. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Seseorang bisa menjadi idola bila memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang non statis, seperti wajah tampan, kepribadian yang menarik, kemampuan yang luar biasa, kepandaian, dan lain-lainnya. Pokoknya yang mengundang kekaguman kita.

Lalu, mengapakah manusia itu, khususnya pemuda, cenderung untuk memiliki rasa kagum terhadap seseorang sehingga pola kehidupannya diwarnai oleh pola tingkah sang idola? Jawabnya: karena Allah menciptakan manusia itu dengan sederetan kekurangan-kekurangan. Dan untuk menutupi kekurangan tersebut manusia akan berusaha mencari manusia lain yang memiliki kelebihan yang tidak dimilikinya untuk kemudian mencontoh ataupun mempelajari

kelebihan itu guna diterapkan dalam menutupi kekurangan-kekurangannya, sehingga ia merasa lengkap dan puas. Itulah sifat dasar setiap manusia (fitrah).
Namun, amat disayangkan, banyak manusia yang salah langkah dalam menyalurkan fitrahnya itu. Ada sebagian manusia yang merasa 'kekurangan' apabila dirinya belum ada 'kejelekan', misalnya seseorang yang mengidolakan penyanyi metal, maka orang ini akan merasa belum lengkap bila lengannya belum ditatoo dan kupingnya belum diberi anting-anting #hiks sebagaimana sang idola.
Dan ada pula manusia yang kurang apabila dirinya belum ada aqidah yang mantap, akhlak yang karimah, dan ibadah yang benar, dan dialah manusia yang cerdas. #ITU!

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sembarangan dalam meneladani seseorang tokoh yang diidolakan bisa berakibat fatal. Setidak-tidaknya ada tiga kemudhorotannya, yaitu:

1. Lunturnya aqidah
2. Hancurnya moral dan akhlaq
3. Pelan tapi pasti, keislaman kita bisa musnah #Naudzubillah

Cukup mengerikan dan memang bukan mengada-ada. Bayangkan, seorang pemuda Islam menjadi enggan mengaji hanya karena tokoh idolanya itu bukanlah seorang muslim sejati. Seorang muslimah enggan menutup auratnya hanya karena sang idolanya itu seorang pengumbar aurat alias suka memamerkan auratnya.
Fenomena ini bukan isapan jempol semata, tapi memang nyata berdasarkan statistika. Ada fakta dan data.
Sudah sedemikian parahkah? Sampai-sampai kita gadaikan keislaman kita? Sampai-sampai harga diri ummat Islam hancur? #Astagfirullah

Alhamdulillah, agama yang kita yakini dan kita amalkan ini (Islam), dalam substansinya sebagai diin yang syamil dan kamil, telah memberikan solusinya yang paten dalam menghadapi masalah ini. Menurut pandangan Islam, tokoh idola wajib memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Dia adalah manusia pilihan Allah
Kriteria ini adalah kriteria yang paling fundamental. Manusia pilihan Allah adalah manusia yang dicintai, dikasihi, dirahmati, dan diridhoi olehNya dan sebaliknya manusia itu juga mencintai Allah dengan sepenuh hati melebihi kecintaan terhadap dirinya, keluarga, dunia dan isinya. Manusia ini adalah manusia yang sangat bermanfaat bagi lingkungannya. Sekarang, pantaskah kita mengidolakan orang-orang yang dikutuk dan dilaknat, macam orang-orang kafir?
Ingatlah, "Seseorang itu bersama dengan orang yang dicintai di hari kiamat nanti.". Bila kita mencintai orang yang beriman, kita akan bersama mereka di hari kiamat nanti. Ingatlah, "Barangsiapa yang mengikuti suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum itu.".

2. Memiliki kepribadian dan kemampuan yang Qur-ani
Kepribadian dan kemampuan merupakan salah satu penyebab seseorang menjadi tokoh idola. Kepribadian manusia itu bermacam-macam, begitu pula dengan kemampuan. Ada yang mampu berusaha tetapi tidak mampu bertawakkal, ada yang mampu mendapatkan tapi tidak mampu bersyukur dan ada pula yang mampu mencintai dan mentaati Allah. Kemampuan dan kepribadian yang pantas diidolakan hanyalah yang baik saja dan setiap yang baik itu harus dicocokkan, apakah selaras atau tidak dengan Al Qur-an #ITU!

3. Dikagumi dan dikenang sepanjang zaman
Biasanya seorang tokoh idola tenar, lambat laun akan hilang ketenaran setelah beberapa tahun atau dia wafat. Sesudah itu muncul yang lainnya. Tapi dalam Islam, seorang tokoh idola yang pantas diteladani, dikagumi, dan dikenang hingga tibanya hari kiamat Ternyata hanya ada satu orang, the one and the only, Nabi Muhammad SAW.
Apakah beliau manusia pilihan Allah? Ya dan sangat jelas sekali bahwa beliau adalah kekasih Allah. Apakah beliau memiliki kepribadian dan kemampuan yang Qur-ani? Ya. Beliau adalah ibarat Al Qur-an yang berjalan. Beliau dikagumi oleh kawan atau lawan sepanjang sejarah. Lihatlah bagaimana Michael Hart memujinya dalam buku "100 Tokoh".


Sekarang marilah kita semua mulai mengidolakan, mencintai, dan meneladani Nabi Muhammad SAW. Orang-orang yang mengidolakan beliau bisa dideteksi dari tingkah lakunya yang senantiasa mencontoh Nabi Muhammad.
Marilah kita meneladani Rasulullah dalam segala hal seperti kecintaan dan ketaatannya dalam menjalankan ajaran-ajaran Allah, keberanian dan keteguhannya dalam menghadapi berbagai cobaan hidup, kepandaiannya, pemikirannya, dan lain-lain.
Semoga Allah memberkahi dan merahmati Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, para sahabat, dan para umatnya yang setia hingga akhir zaman #Aamiin.. J



Nasihat Untukmu, Untukku, Untuk kita Semua
#HijrahCinta_Lemon 
www.santrigaul.com

Senin, 30 Maret 2015

Resensi Film Soekarno

RESENSI FILM SOEKARNO
Febriani Annisa Sakral
1431611064

Description: Premiere Film Soekarno di JAFF 2013.JPG
Judul Film                                : Soekarno
Sutradara                                : Hanung Bramantyo  
Editing                                     : Cesa David Luckmansyah
Tahun pembuatan                    : Pertama 2013
Durasi                                     : 150 minutes

  Siapa tidak mengenal figur seorang Soekarno sebagai Presiden pertama Republik Indonesia sekaligus bapak proklamator kemerdekaan negara ini. Sesoknya sangat dikenal di tanah air bahkan seluruh dunia. Sepak terjangnya sebagai Presiden Republik Indonesia pertama, dan kepiawaiannya dalam kancah politik dunia internasional, menjadi spirit baru bagi negara-negara Asia-Afrika di masa lalu untuk merdeka.
Kawan maupun lawan dibuat segan oleh pandangan-pandangannya. Sederet pujian dan anugerah disematkan pada diri Sukarno ke dalam berbagai manifestasi. Kemerdekaan Indonesia kemudian menjadi inspirasi negara-negara di Asia-Afrika untuk membebaskan diri dari kolonialisme dan imperialisme. Apalagi ketika Indonesia mengadakan Konferensi Asia-Afrika yang menegaskan posisinya sebagai pemimpin Gerakan Non-Blok, Soekarno tampil sebagai tokoh besar dalam sejarah.
Kisahnya banyak dihubungkan dengan mitologis, padahal sebagai bagian sejarah seharusnya dilandasi fakta dan data. Film ini berupaya menampilkan sisi-sisi kehidupan bapak Proklamator dengan cara seobyektif mungkin.
  Film yang menceritakan semangat nasionalisme ini diawali dengan mengajak penonton untuk berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersama-sama. Hal ini semakin mengingatkan kita sebagai bagian dari jati diri bangsa yang menghargai dan mencintai bangsa Indonesia yang besar ini.
Film ini dibuat dengan urutan kronologis beralur maju. Hanya sedikit di bagian awal film yang sempat flash-back ke masa kecil Soekarno saat masih bernama Kusno, termasuk prosesi pergantian namanya menjadi Soekarno. Untuk kemudian alurnya terus maju hingga ke akhir film.
Cerita Soekarno dimulai ketika Soekarno (Ario Bayu) bersama dengan istrinya, Inggrit Ganarsih (Maudy Koesnaedi), dibuang oleh pihak Belanda ke Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dan ke Provinsi Bengkulu akibat pledoinya tentang kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan sebutan ‘Indonesia Menggugat’ dianggap mengancam keberadaan Belanda di Indonesia. Di Bengkulu, Soekarno istirahat sejenak dari keriuhan dunia politik dan menghabiskan waktunya dengan mengajar para pemuda di provinsi tersebut. Meskipun telah memiliki istri, Soekarno tidak dapat menghindarkan hatinya dari rasa suka terhadap salah satu muridnya, Fatmawati (Tika Bravani). Hal ini jelas kemudian menghasilkan kemelut dalam rumah tangga Soekarno dan istrinya. Di tengah kemelut tersebut, Jepang kemudian berhasil menggeser posisi Belanda dan menduduki tanah Indonesia. Oleh Jepang, Soekarno kemudian dibebaskan dari masa pembuangannya. Ia lantas memilih untuk kembali ke dunia politik dan secara perlahan menyusun rencana untuk mengejar kemerdekaan dari negara yang begitu dicintainya.
Di saat ‘galau’ dengan masalah rumah tangganya, terutama karena Inggit belum mampu memberikan anak, ekskalasi politik memanas. Perang Dunia II mencapai Asia dengan masuknya Jepang ke dalam kancah perang dengan membom pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii. Jepang memberikan istilah sendiri untuk Perang Dunia II di teater Pasifik sebagai “Perang Asia Timur Raya”. Kekuatan Jepang dengan cepat melumpuhkan satu demi satu negara di Asia, terutama di Asia Timur dan Tenggara. Indonesia yang waktu itu dikuasai Belanda ikut jatuh, menyusul kalahnya Amerika Serikat dan Inggris di Singapura dan Filipina.
  Pasukan Belanda pimpinan Letnan Kolonel Hoogeband yang berpangkalan di Bengkulu sempat akan memindahkan Soekarno ke Jawa untuk kemudian akan diungsikan ke Australia. Tapi terlambat karena Jepang keburu mendarat. Terjadi kekacauan, perampokan dan penjarahan terutama terhadap orang-orang Belanda dan keturunan Tionghoa. Beberapa petinggi tentara Belanda di sana kemudian dieksekusi oleh tentara Jepang. Soekarno sendiri digambarkan sempat menyelamatkan pedagang Tionghoa yang dirampok oleh tentara Jepang.
Berbeda dengan Belanda, Jepang bersikap baik kepada Soekarno. Ia dibawa kembali ke Jawa. Tujuan Jepang adalah memanfaatkan Soekarno untuk menarik hati rakyat agar mendukung program 3 A: Jepang Cahaya Asia, Jepang Sahabat Asia, Jepang Pelindung Asia. Ini adalah program propaganda perang negeri matahari terbit itu. Apalagi ia sempat diperbolehkan membentuk PETA (PEmbela Tanah Air) dan PUTERA (PUsat TEnaga Rakyat), serta mengibarkan bendera merah-putih dan menyanyikan Indonesia Raya di seluruh Jawa. Tapi, Soekarno sedih karena Jepang malah menggunakannya untuk mencari tenaga kerja paksa romusha. Di film ini digambarkan bahwa foto Soekarno sedang menjadi ‘mandor’ memang sengaja dibuat Jepang sebagai alat propaganda.
  Walau begitu, Soekarno merasa bisa memanfaatkan situasi ini untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sutan Sjahrir keras menolak, untung ada Mohammad Hatta yang bijak menjadi penengah. Akhirnya disepakati dua jalan, Soekarno dan Hatta mencari peluang kooperasi dengan pemerintah Dai Nippon, sedangkan Sutan Sjahrir memimpin kelompok pemuda berada di garis keras.
Di tengah situasi genting, Soekarno mengalami masalah rumah tangga. Ia ingin menikahi Fatmawati, tapi tidak mau menceraikan Inggit. Masalahnya, Inggit tidak mau dimadu dan Fatmawati sudah dilamar orang lain. Akhirnya, Inggit mengalah dan meminta diceraikan. Soekarno pun menikahi Fatmawati dan tak lama kemudian istrinya itu hamil. Soekarno pun tak lama kemudian digembirakan dengan lahirnya putra pertamanya, yang diberi nama Guntur Soekarnoputra.
  Tanpa diduga, Amerika Serikat yang gusar pada kekalahan di Pearl Harbour menggunakan jalan pintas yang kejam untuk mengakhiri perang: menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah kalah. Siaran radio luar negeri yang dilarang berhasil didengarkan oleh beberapa tokoh, terutama Sjahrir. Ia membujuk Soekarno dan Hatta agar mengabaikan janji kemerdekaan dari Jepang, yang rencananya akan diadakan pada tanggal 22 Agustus 1945. Soekarno yang sempat diberikan penghargaan langsung oleh Kaisar Jepang Hirohito –yang bahkan rela turun dari singgasana untuk menyalami Soekarno, suatu hal yang amat sangat langka karena ia dianggap dewa di negerinya- masih mempercayai Jepang.
  Saat Soekarno, Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh ‘tua’ masih mempertimbangkan beberapa hal, kelompok pemuda bergerak. Mereka menculik Soekarno, Hatta dan Fatmawati ke Rengasdengklok pada 15 Agustus 1945. Sjahrir terkejut dan marah. Meski berbeda pendapat dengan Soekarno-Hatta, ia menyatakan kedua tokoh itu sangat penting bagi pergerakan kemerdekaan. “Dua-tiga Sjahrir pun tak akan bisa menggantikan Soekarno!” katanya. Ia pun mendesak para pemuda untuk mengembalikan keduanya ke Jakarta.
  Sesampai di Jakarta, Laksamana Tadashi Maeda melaksanakan janji samurainya setelah dalam pertemuan sebelumnya sempat disindir Hatta. Ia meminjamkan rumahnya sebagai tempat merumuskan naskah proklamasi. Bahkan, tokoh-tokoh pergerakan sudah dikumpulkan sebelumnya dan menyambut Soekarno-Hatta saat tiba di rumah Maeda. Akhirnya, diputuskan tiga orang untuk menyusun naskah proklamasi: Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo
  Ketika naskah itu selesai ditulis tangan, Sayuti Melik ditugaskan mengetiknya. Suasana tegang terasa, terutama karena kuatir tentara Jepang akan ikut campur. Tapi karena jaminan Maeda, semua lancar dan aman. Esok paginya, Hatta pulang dulu untuk sahur, mandi dan berganti pakaian. Dalam film tidak digambarkan, tapi saat itu bulan Ramadhan. Soekarno yang kelelahan demam. Ia diperiksa dr. Soeharto. Tapi saat Bodancho PETA Latief Hendraningrat melapor semua sudah siap, Soekarno menolak membacakan proklamasi tanpa Hatta. Ketika akhirnya Hatta datang, acara pun dimulai dengan sambutan singkat dari Soekarno yang dilanjutkan pembacaan naskah proklamasi dan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Beberapa malam sebelumnya, Fatmawati yang sedang mengandung menjahit sendiri dengan tangan bendera pusaka itu. Bendera nasional pertama yang dikibarkan di era Indonesia merdeka.

  Kemerdekaan Indonesia disambut, peran Soekarno terus berlanjut. Dan bangsa ini terus memantapkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Soekarno akan selamanya dikenang sebagai Bapak Bangsa yang telah membawa Indonesia mencapai kemerdekaannya.

#SemogaBermanfaat 

Selasa, 24 Maret 2015

Istikharah ^^)

Solat ini dilakukan untuk mendapatkan petunjuk, terutama bila seseorang dalam keraguan memutuskan mana yang terbaik diantara dua perkara yang diragukan.
Jika timbul keraguan dalam hati untuk memilih atau mengambil keputusan dalam sesuatu perkara.
contohnya: apakah aku harus menolak atau menerima? Keraguan makin terasa, keputusan tidak dapat dipastikan setelah melihat masing-masing ada kelebihan dan keburukannya.

Oleh yang demikian, hendaklah menyerahkan pada Yang Maha Kuasa untuk memilihnya. Sebelum seseorang mengambil keputusan ia dianjurkan solat istikharah dua rakaat.

Dengan mengharapkan agar ditunjukkan Allah untuk mendapatkan pilihan yang terbaik. Jika keraguan masih mempengaruhi fikiran untuk menentukan pilihan, ulangilah solat istikharah dan membaca doanya, walaupun pengulangan sampai 7 kali berturut-turut.
Selepas itu, bertawakkal kepada Allah, pilihlah salah satu daripadanya, ambillah yang mana arah ‘hati’ lebih cenderung setelah berdoa. Jangan menimbulkan lagi keraguan, yakinlah bahawa itu adalah pilihan terbaik dari yang Maha Kuasa.

Jangan merasa kecewa andai ternyata dalam keputusan yang dipilih menimbulkan keinginan yang tidak disukai. Ingatlah bahawa ini adalah yang telah digariskan pada azali yang tidak dapat dielakkan, besar kemungkinan mengandungi hikmah, membawa kebaikan dimasa akan datang, hendaklah tetap mempunyai husnuz-zan kepada Allah.

Tata Cara Shalat Istikharah
Tata cara solat istikharah lebih kurang sama dengan solat subuh, Hanya niatnya saja yang berlainan, yaitu berniat solat istikharah. dilaksanakan sebelum tidur ataupun setelah bangun tidur. Sangat baik dilakukan sesudah lewat tengah malam disaat sunyi, supaya hati lebih khusyuk dalam mengemukakan permohonan kepada Allah. Solat ini sangat peribadi sifatnya.hihi..
Sebab itu harus dikerjakan sendirian. Solat ini tidak memakai azan atau iqamah :)
1. Lafaz niat Ushalli Sunnatal Istikharaati Rak’ataini Lillahi Ta’aala
    Sengaja Aku sembahyang sunnat istikharah 2 rakat tunai kerana Allah Ta’ala
2. Rakaat pertama Baca surah Al-fatihah dan surah Al-kafirun
3. Rakaat kedua Baca surah Al-fatihah dan surah Al-ikhlas
Selepas salam, bacalah doa yang disarankan dalam istikharah.
Dalam berdoa sebaiknya menyebutkan permintaan yang ingin diberikan petunjuk oleh Allah s.w.t. misalnya: “Ya Allah, jika hal ini….(sebutkan namanya)”

Doa istikharah

Setelah selesai solat, berdoa seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW



Allaahumma inni astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadhlikal azhiim. Fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wata’lamu wa laa a’lamu, wa anta allaamul ghuyuub.Allaahumma inkunta ta’lamu anna haadzal amra khairun lii fii diinii wama’aasyii wa ‘aaqibati amrii, ‘aajili amrii wa aajilihi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarikliifiihi. Wa inkunta ta’lamu anna haadzal amra syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii ‘aajili amrii wa aajilihi fashrif annii washrifni ‘anhu waqdur liyal khairahaytsu kaana tsumma ardhinii bihi, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir

Artinya :)
“Ya Allah, aku memohon petunjuk memilih yang baik dalam pengetahuanMu, aku mohon ditakdirkan yang baik dengan kudratMu, aku mengharapkan kurniaMu yang besar. Engkau Maha Kuasa dan aku adalah hambaMu yang dhaif. Engkau Maha Tahu dan aku adalah hambaMu yang jahil. Engkau Maha Mengetahui semua yang ghaib dan yang tersembunyi.
Ya Allah, jika hal ini (***) dalam pengetahuanMu adalah baik bagiku, baik pada agamaku, baik pada kehidupanku sekarang dan masa datang, takdirkanlah dan mudahkanlah bagiku kemudian berilah aku berkah daripadanya.
Tetapi jika dalam ilmuMu hal ini (***) akan membawa bencana bagiku dan bagi agamaku, membawa akibat dalam kehidupanku baik yang sekarang ataupun pada masa akan datang, jauhkanlah ia daripadaku dan jauhkanlah aku daripadanya. Semoga Engkau takdirkan aku pada yang baik, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas setiap sesuatu.”

SELAMAT SHALAT Istikharah kawan !

#HijrahCinta

Sabtu, 21 Maret 2015

Guru Sebagai Pendidik Profesional



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan pengajaran. Tugas dan peran guru tidakalah terbatasi dalam masyarakat, bahkan guru pada hakekatnya guru merupakan komponen strategis yang memilih peran penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa.
Dalam dunia pendidikan guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan. Profesi guru mempunyai tugas sebagai fasilitator dan komunikator untuk mendidik, mengajar dan melatih anak didiknya.
Berkenaan dengan urgensi tugas guru profesional tersebut, perlu disusun sebuah makalah yang mampu menjadi wahana bagi guru untuk memperoleh wawasan, pengetahuan, dan konsep keilmuan berkenaan dengan guru profesional sebagai fasilitator dan komunikator baik secara teoritis maupun secara praktis. Oleh sebab itu, penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Guru Profesional sebagai Fasilitator dan Komunikator.”

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas kiranya layak rasanya penulis mengangkat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.      apakah yang dimaksud dengan guru profesional?
2.      bagaimana karakter guru profesional?
3.      apa yang dimaksud dengan guru profesional sebagai fasilitator?
4.      apa yang dimaksud dengan guru profesional sebagai komunikator?


C.    Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.      pengertian guru profesional;
2.      karakter guru profesional;
3.      guru profesional sebagai fasilitator;
4.      guru profesional sebagai komunikator.

D.    Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoriris maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep guru profesional sebagai fasilitator dan komunikator. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi.
1.      Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang konsep guru profesional sebagai fasilitator dan komunikator;
2.      Pembaca/guru, sebagai media informasi tentang guru profesional sebagai fasilitator dan komunikator baik secara teoritis maupun secara praktis.

                                                                           BAB II
PEMBAHASAN

A.    Guru Profesional
Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utamanya adalah: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru juga dapat diartikan dengan digugu dan ditiru setiap ucapan, tindakan ataupun tingkah lakunya sebagai suatu pedoman atau penuntun pada setiap peserta didik baik dilingkungan sekolah ataupun lingkungan keluarga dan juga masyarakat.
Profesional adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab, rasa kesejawatan dan piawai dalam melaksanakan profesinya.
Sebagai guru profesional , guru berkewajiban untuk terus mempertahankan profesionalitasnya sebagai guru. Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continuous profesional development) menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk tingkat SD dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk tingkat sekolah menengah. Aktifitas guru di KKG/MGMP tidak saja untuk menyelesaikan persoalan pengajaran yang dialami guru dan berbagi pengalaman mengajar antar guru, tetapi dengan strategi mengembangkan kontak akademik dan melakukan refleksi diri.

B.     Karakter Guru Profesional
Untuk menjadi guru yang profesional tentulah harus memiliki karakter sebagai berikut.
1.      Memiliki kadar pengetahuan yang maju di mata pelajaran spesialisasinya.
2.      Berpengalaman mengajar (paling sedikit tiga tahun).
3.      Ucapannya jelas.
4.      Antusias.
5.      Peduli.
6.      Ceria dan santai.
7.      Siap bekerja sama dengan guru lain maupun orang tua siswa.
8.      Berniat memperbaiki kecakapan mengajarnya dan memajukan pendidikannya.
9.      Kelasnya secara struktural teratur baik untuk memaksimalkan waktu mengajar.
10.  Menjaga waktu transisi antar kegiatan sesedikit mungkin.
11.  Masuk kelas dalam keadaan siap.
12.  Dorongan positif.
13.  Memonitor dan menangani gangguan di kelas.
14.  Mendisiplinkan siswa secara adil dan wajar
15.  Menyampaikan harapan akademik yang tinggi.
16.  Menunjukkan suatu tingkat perencanaan dan organisasi yang tinggi.

C.    Guru Profesional  sebagai Fasilitator
Fasilitator adalah istilah Inggris yang telah di Indonesia kan. Fasilitator bermakna bahwa guru juga harus berfungsi sebagai pemberi fasilitas atau melakukan fasilitasi. Guru menjadi jembatan yang baik di depan para siswanya. Dalam fungsinya ini guru lebih banyak melakukan sharing belajar, atau bisa disebut belajar bersama. Ketika guru menyampaikan kompetensi dasar sebuah mata pelajaran, ia tidak akan mengeksplorasi pelajaran itu, ia hanya memancing pengetahuan yang ia yakin telah diketahui oleh para siswanya. Kumpulan- kumpulan pengetahuan itu ketika dicakupkan akan menjadi sistematika pengetahuan yang luar biasa.
Dalam hal ini murid tidak dipandang sebagai semata objek pembelajaran, tetapi ia adalah subjek pembelajaran itu sendiri, dan bahkan guru harus siap terbuka untuk mengalami pembelajaran bersama.
Guru sebagai Fasilitator, yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan dan bakatnya. Guru Sebagai Fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegitan belajar anak didik, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.
Salah satu fungsi dan tugas guru adalah sebagai seorang fasilitator. Untuk memenuhi kriteria sebagai fasilitator, ada pendapat yang menyebutkan batasan-batasan yang harus dimiliki guru tersebut. Batasan-batasan tersebut dijelaskan pada poin-poin berikut.
Menurut E.Mulyasa (2008) ada tujuh sikap yang harus dimiliki guru, seperti yang diidentifikasi Rogers (dalam Knowles, 1984) berikut.
1. Tidak berlebih mempertahankan pendapat dan keyakinannya atau kurang terbuka.
2. Dapat lebih mendengarkan peserta didik, terutama tentang aspirasi dan   
    perasaannya.
3. Mau dan mampu menerima ide peserta didik yang inovatif dan kreatif, bahkan yang
    sulit sekalipun.
4. Lebih meningkatkan perhatiannya terhadap hubungan dengan peserta didik seperti
    halnya terhadap bahan pelajaran.
5. Dapat menerima komentar balik (feedback), baik yang bersifat positif maupun
    negatif, dan menerimanya sebagai pandangan yang konstruktif terhadap diri dan   
    perilakunya.
6. Toleran terhadap kesalahan yang diperbuat peserta didik selama proses  
    pembelajaran.
7. Menghargai prestasi peserta didik, meskipun biasanya mereka sudah tahu prestasi
   yang dicapainya.

Selain sikap di atas, setidaknya ada sembilan resep untuk diperhatikan dan diamalkan seorang guru agar pembelajaran berhasil membedakan kapasitas intelektual anak didik. Berikut resepnya.
1.      Kurangi metode ceramah.
2.      Berikan tugas yang berbeda bagi setiap peserta didik.
3.      Kelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuannya.
4.      Perkaya bahan dari berbagai sumber aktual dan menarik.
5.      Hubungi spesialis bila ada peserta didik yang mempunyai kelainan.
6.      Gunakan prosedur yang bervariasi dalam penilaian.
7.      Pahami perkembangan peserta didik.
8.      Kembangkan situasi belajar yang memungkinkan setiap peserta didik bekerja dengan  
         kemampuan masing-masing pada tiap pembelajaran.
9.      Libatkan peserta didik dalam berbagai kegiatan seoptimal mungkin.

Sementara itu, untuk guru yang berhasil mengajar berdasarkan perbedaan tersebut, biasanya memahami peserta didik melalui aktifitasnya. Adapun aktifitas/kegiatan tersebut diantaranya sebagai berikut.
1.      Mengobservasi peserta didik dalam berbagai situasi, baik di kelas maupun di luar kelas.
2.      Menyediakan waktu untuk mengadakan pertemuan dengan peserta didik, sebelum,  
         selama dan setelah pembelajaran.
3.      Mencatat dan mengecek seluruh pekerjaan peserta didik, dan memberikan tanggapan
         yang membangun.
4.      Mempelajari catatan peserta didik yang adequate (memadai).
5.      Membuat tugas dan latihan untuk kelompok.
6.      Memberikan kesempatan khusus bagi peserta didik yang memiliki kemampuan yang
          berbeda.
7.      Memberikan penilaian secara adil dan transparan.

Agar dapat memenuhi kriteria-kriteria di atas, guru dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi, diantaranya sebagai berikut.
1.      Menguasai dan memahami kompetensi dasar dan hubungannya dengan kompetensi lain   
         dengan baik.
2.      Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi.
3.      Memahami pengalaman, kemampuan dan prestasi peserta didik.
4.      Menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar dan membentuk kompetensi   
         peserta didik.
5.      Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti dalam kaitannya
         dengan pembentukan kompetensi.
6.      Mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir.
7.      Menyiapkan proses pembelajaran.
8.      Mendorong peserta didik untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
9.      Menghubungkan pengalaman yang lalu dengan kompetensi yang akan dikembangkan.
Kondisi seperti ini menuntut seorang guru untuk senantiasa belajar meningkatkan kemampuan, siap dan mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk belajar dari peserta didiknya.

D.    Guru Profesional sebagai Komunikator

Komunikasi dalam bahasa Inggris adalah communication, berasal dari kata commonicatio atau dari kata comunis yang berarti “sama” atau “sama maknanya”. Dengan kata lain komunikasi memberi pengertian bersama dengan maksud mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan melakukan yang diinginkan oleh komunikator. Komunikasi berarti penyampaian informasi, gagasan, pikiran, perasaan, keahlian dari komunikator kepada komunikan untuk mempengaruhi pikiran komunikan dan mendapatkan tanggapan balik sebagai feedback bagi komunikator. Sehingga komunikator dapat mengukur berhasil atau tidaknya pesan yang di sampaikan kepada komunikan.
Komunikasi mendapatkan tempat strategis dalam dunia pendidikan. Pendidikan adalah komunikasi dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri dari guru sebagai komunikator dan siswa sebagai komunikan. Tujuan pendidikan akan tercapai jika prosesnya komunikatif.
Pada umumnya pembelajaran berlangsung secara berencana di dalam kelas secara tatap muka (face to face) dan kelompoknya relatif kecil. Meskipun komunikasi antara siswa dan guru dalam ruang kelas itu termasuk komunikasi kelompok, guru sewaktu-waktu bisa mengubahnya menjadi komunikasi antarpersonal. Terjadilah komunikasi dua arah atau dialog dimana siswa menjadi komunikan dan komunikator. Mengingat pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar, maka pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator.
Guru merupakan sumber utama dalam menentukan kesuksesan belajar siswa. Faham atau tidaknya siswa tergantung bagaimana guru menjelaskan. Menarik atau tidaknya pembelajaran juga tergantung guru dalam mendesain pembelajaran dan mengkondisikan suasana.
Guru sebagai komunikator dituntut mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik agar proses pembelajaran berjalan dengan maksimal dan memberikan kesan yang baik kepada siswa. Untuk itu, seorang guru harus mengetahui kebutuhan, karakteristik, minat, serta hobi anak didiknya yang menjadi pihak komunikan. Komunikasi dan performa guru menjadi titik pusat perhatian siswa dalam belajar. Siswa akan senang belajar jika guru mampu mengemas dan mendesain komunikasi pembelajaran dengan sebaik-baiknya, walaupun hakekatnya siswa kurang suka terhadap materi yang disampaikan guru. Begitu pula sebaliknya, apabila guru tidak peka dan tidak mampu mengkomunikasikan dengan baik, maka siswa dipastikan akan kurang berminat untuk belajar walaupun sebenarnya siswa menyukai terhadap materi pembelajaranya.
Di dalam komunikasi pembelajaran, tatap muka seorang guru mempunyai peran yang sangat penting di dalam kelas yaitu peran mengoptimalkan kegiatan belajar. Ada tiga kemampuan esensial yang harus dimiliki guru agar peran tersebut terealisasi, yaitu kemampuan merencanakan kegiatan, kemampuan melaksanakan kegiatan dan kemampuan mengadakan komunikasi. Ketiga kemampuan ini disebut generic essensial. Ketiga kemampuan ini sama pentingnya, karena setiap guru tidak hanya mampu merencanakan sesuai rancangan, tetapi harus terampil melaksanakan kegiatan belajar dan terampil menciptakan iklim yang komunikatif dalam kegiatan pembelajaran.
Iklim komunikatif yang baik dalam hubungan interpersonal antara guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif, karena setiap personal diberi kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan di dalam kelas sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sehingga timbul situasi sosial dan emosional yang menyenangkan pada tiap personal, baik guru maupun siswa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Dalam menciptakan iklim komunikatif guru hendaknya memperlakukan siswa sebagai individu yang berbeda-beda, yang memerlukan pelayanan yang berbeda pula, karena siswa mempunyai karakteristik yang unik, memiliki kemampuan yang berbeda, minat yang berbeda, memerlukan kebebasan memilih yang sesuai dengan dirinya dan merupakan pribadi yang aktif. Untuk itulah kemampuan berkomunikasi guru dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan.
Adapun usaha guru dalam membantu mengembangkan sikap positif pada siswa misalnya dengan menekankan kelebihan-kelebihan siswa bukan kelemahannya, menghindari kecenderungan untuk membandingkan siswa dengan siswa lain dan pemberian insentif yang tepat atas keberhasilan yang diraih siswa. Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran bisa dengan menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat siswa dan orang lain, sikap responsif, simpatik, menunjukkan sikap ramah, penuh pengertian dan sabar. Dengan terjalinnya keterbukaan, masing-masing pihak merasa bebas bertindak, saling menjaga kejujuran dan saling berguna bagi pihak lain sehingga merasakan adanya wahana tempat bertemunya kebutuhan mereka untuk dipenuhi secara bersama-sama.
Kemampuan guru untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh berkaitan dengan penyampaian materi di kelas yang menampilkan kesan tentang penguasaan materi yang menyenangkan. Karena sesuatu yang energik, antusias, dan bersemangat memiliki relevansi dengan hasil belajar. Perilaku guru yang seperti itu dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis, mempertinggi komunikasi antar guru dengan siswa, menarik perhatian siswa dan menolong penerimaan materi pelajaran.
Kemampuan guru untuk mengelola interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran berhubungan dengan komunikasi antara siswa, usaha guru dalam menangani kesulitan siswa dan siswa yang mengganggu serta mempertahankan tingkah laku siswa yang baik. Agar semua siswa dapat berpartisipasi dan berinteraksi secara optimal, guru mengelola interaksi tidak hanya searah saja yaitu dari guru ke siswa atau dua arah dari guru ke siswa dan sebaliknya, melainkan diupayakan adanya interaksi multi arah yaitu dari guru ke siswa, dari siswa ke guru dan dari siswa ke siswa. Jadi semua kemampuan guru di atas mengarah pada penciptaan iklim komunikatif yang merupakan wahana atau sarana bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal.


BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab, rasa kesejawatan dan piawai dalam melaksanakan profesinya.
Karakter guru profesional itu diantaranya, mempunyai pengetahuan yang tinggi pada mata pelajaran spesialisnya, berpengalaman dalam mengajar, selalu ceria dan santai dalam membawakan pelajaran, ucapannya jelas dan antusias.
Sebagai fasilitator, guru bertugas menyediakan kemudahan-kemudahan belajar bagi siswa, seperti memberikan informasi tentang cara belajar yang efektif, menyediakan buku sumber yang cocok, memberikan pengarahan dalam pemecahan masalah dan pengembangan diri peserta didik.
Sebagai komunikator, guru bertugas mengomunikasikan murid dengan berbagai sumber belajar. Pekerjaannya antara lain memberikan informasi tentang buku sumber yang digunakan, tempat belajar yang kondusif, bahkan mungkin sampai menginformasikan narasumber lain yang ditugasi jika diperlukan.

B.     Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1.      Guru hendaknya menguasai konsep fasilitator dan komunikator untuk
mengembangkan profesionalismenya.
2.      Guru hendaknya menerapkan fasilitator dan komunikator  dalam pembelajaran
sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA


Daryanto (2013) bagaimana guru profesional itu?. [Online]. Tersedia: http://www.m-edukasi.web.id/2013/03/bagaimana-guru-profesional-itu.html. [29 0ktober 2013].

Dimas, S. (2012) Definisi Guru. [Online]. Tersedia: Definisimu.Blogspot.Com. [3 October 2013].

Jasmine.student.umm.ac.id. [3 October 2013].

PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
Sunarto, antasura.blogspot.com/2010/10/pemanfaatan-media-pembelajaran.html

Usman, U. (1994) Menjadi guru professional. Bandung : Remaja Rosdakarya Offser

www.psychologymania.com. [3 October 2013]