Aku bahagia….
Ketika
menemukanmu kembali, dengan tatapan matamu yang tak berubah
Ketika mendengar suaramu lagi, dengan nada suara yang masih sama
Ketika melihat senyummu lagi, yang membuatku selalu ingin didekatmu
Ketika melihat sinar matamu lagi, sorot mata yang meneduhkan dan membuatku merasa tenang.
Ketika merasakan kehadiranmu lagi,
Ketika mengetahui kau merindukan, seperti aku yang selalu menginginkanmu ada bersamaku
Ketika……ketika……
Ketika kau kembali dalam kehidupanku.
Ketika mendengar suaramu lagi, dengan nada suara yang masih sama
Ketika melihat senyummu lagi, yang membuatku selalu ingin didekatmu
Ketika melihat sinar matamu lagi, sorot mata yang meneduhkan dan membuatku merasa tenang.
Ketika merasakan kehadiranmu lagi,
Ketika mengetahui kau merindukan, seperti aku yang selalu menginginkanmu ada bersamaku
Ketika……ketika……
Ketika kau kembali dalam kehidupanku.
Tak pernah ada kesepakatan untuk menjalani hidup bersama, tapi kita memiliki rasa yang sama
Tak pernah ada kesepakatan untuk berpisah,tapi kita saling tau untuk melangkah walau kadang berbeda arah
Tak pernah ada percakapan, tapi hati kita saling bercengkerama
Tak pernah ada pertemuan, tapi kita saling mengingat…
Tak pernah ada pertemuan dan percakapan,tapi kita saling mengingat dan mendoakan.
Dalam sebuah perjalananku bersamamu…
Kau yang tak pernah mengijinkan aku menangis
Kau yang selalu berada didekatku ketika aku membutuhkan semangat
Kau yang tak pernah lelah mendampingiku dalam setiap kesulitanku
Kau yang selalu meminta maaf yang seharusnya, akulah yang melakukannya
Kau yang selalu merentangkan tanganmu dengan kebesaran hatimu memaafkan keliruku
Sebuah percakapan singkat siang itu…
“hanya tinggal
memilih. seperti sawah yang sedang kau pandang saat ini” katamu
Pilihan.. sebuah kata yang sangat menakutkan
kan untuk ku karna kedua nya memiliki tangung jawab masing – masing di dalam
nyaa..
apalagi ini sebuah pilihan antara memilihmu atau seseorang yang blm ku kenal sama sekali.. (gk usah bapeuurr gitu baca nya :’D )
apalagi ini sebuah pilihan antara memilihmu atau seseorang yang blm ku kenal sama sekali.. (gk usah bapeuurr gitu baca nya :’D )
Percakapan kemarin sore, seolah oleh memberikan isyarat kalau
aku harus melepaskan mu :’
Melepaskan mu dari godaan syetan yang terkutuk. Hihi..
ulang yaaaa… *mulaiserius
Percakapan kemarin siang, seolah – olah memberikan
isyarat, feb gk seharus nyaa melepaskan mu begitu saja J .
Yap.. kemarin, menjadi moment yang sangat indah.. ada
isyarat pula di dalam nyaa..
intinyaaaaaa.. “kita, berangkat bareng – bareng, belajar bareng – bareng “
intinyaaaaaa.. “kita, berangkat bareng – bareng, belajar bareng – bareng “
Bismillah yaaa nduttt..
Ada Banyak Pria di Dunia, Namun
Pilihanku Hanya Jatuh Pada Satu Manusia -
Kamu Saja
tulisan ini bukan sejenis pengakuan segala dosa kepada
Yang Mahakuasa.
Di secarik kertas pendek ini feb hanya akan membongkar
hal-hal yang selama ini dengan rapi feb sembunyikan.
Namun sebenarnya ketika tulisan ini selesai, feb pun tak
berniat memberikannya kepada siapapun. feb mungkin akan memasukkannya ke dalam
perut bumi atau mengirimkannya ke pelukan gelombang laut. Karena feb terlalu
malu jika kamu dan manusia lain tahu bahwa aku suka padamu.
Percayalah, aku juga sering
bertanya-tanya. Di antara milyaran manusia, entah mengapa hanya sosokmu yang
tertangkap oleh mata. #saatini #saatitu #insyaAllahSeterusnya
Kau tak perlu sibuk melontarkan rentetan tanya, kenapa,
bagaimana, dan kapan.
Jujur saja, aku pun tak bisa menjawabnya. Semuanya
terjadi begitu kilat. Anggap saja mungkin si Dewa Asmara memang sedang
bercanda. Tanpa alasan, tanpa sebab, seenaknya dia membuatku jatuh cinta. Aku
yang tak tahu menahu menuruti saja kata-katanya. Membungkus hatiku dengan rapi
kemudian meninggalkannya di ruangan hatimu ketika kau sedang pergi.
Hal yang aku tahu selanjutnya, sosok mulah yang selalu
menyedot perhatianku hingga tandas. Jika aku adalah bumi, maka kamu menjelma
jadi matahari. Bumi setia mengelilingi Sang Surya, tak jemu pada orbit yang
itu-itu saja. Begitu pula aku, tak jengah pada tindak tanduk maupun kebiasaanmu
yang saban hari terekam kepala.
Alasan mengapa aku jatuh hati padamu biarlah jadi rahasia
si Dewa Asmara maupun Empunya Dunia. Toh aku tak ingin tahu. Aku hanya ingin
menjalaninya saja. Menikmati tiap detiknya untuk berjalan pada orbitku demi
puas-puas mengamatimu.
Bukan parasmu yang membuatku
cinta. Apa adanya dan kesederhanaan yang kamu bawa justru sanggup membuatku
bertekuk lutut tanpa banyak kata.
Baiklah jika
memang kau masih ingin mendesakku dengan pertanyaan kapan, bagaimana, dan
mengapa, aku akan berusaha menemukan jawaban untuk memuaskanmu.
Dari sekian banyak kemungkinan, aku berani bertaruh bukan
keelokan parasmu yang membuatku jatuh hati. Jika kesempurnaan wajah yang
membuatku cinta, toh tentunya aku sudah menitipkan hati pada para aktor layar
kaca. Parasmu memang cukup rupawan, namun bukan itu yang berhasil menyedot
segala perhatian.
Sepertinya aku jatuh hati pada kepribadian yang selalu
kau bawa kemana-mana. Kesederhanaan, kebaikan, rasa humor yang pas, serta sifat
yang apa adanya tertakar sempurna di dalam ragamu. Kusadari pria macam itu
sudah semakin langka dan hampir tak ada. Mungkin karena itulah aku terpikat dan
ingin memilikimu.
Rasa suka,
meremang, dan berdebar tak luput aku telan setiap kali kamu ada. Kusadari
itulah candu yang membuatku makin ingin mencinta.
Sebagai seorang gadis yang memendam perasaan, tentunya
aku sudah hapal benar terhadap ragam rasa. Entah meremang, girang, hingga debar
jantung yang tak beraturan. Semuanya bercampur aduk menjadi satu kesatuan dan
selalu bercokol di dalam sana. Jika
boleh jujur, melihat sosokmu dari kejauhan saja rasanya sudah seperti surga. *eh
:D
Kau tak usah menanyakan seberapa besar keinginanku untuk
bersandar padamu dan mengecupmu. Timbunan keinginan itu selalu ada. Aku pun
selalu ingin menyeka keringat yang mengucur di dahimu tanpa permisi, menepuk
punggungmu demi menguatkan ketika dunia sedang keji-kejinya.
Namun untuk sekarang ini aku harus berpuas diri pada
kesempatan yang Tuhan beri. Memandangmu tak jemu demi menikmati keajaiban yang
Dia cipta.
Asal kau tahu, menantimu sudah jadi kegiatanku saban
harinya. Tak putus aku berharap semoga kau segera tahu apa yang diam-diam aku
rasa.
Sepertinya surat ini harus kusudahi saja. Biarlah Dewa
Cinta dan Sang Semesta yang meniupkan padamu pesan-pesan yang kutuliskan. Tak
putus pula aku berdoa,
A.. sudah ku putus kan semua nyaaa..
insyaAllah, kita belajar bareng – bareng..
berharap, berdo’a dan bersabar, insyaAllah feb jalani
untuk hari ini.
Setahun, dua tahun dan beberapa tahun, feb do’a kan a
atep, semoga.. niatan baik kita di permudah, di perindah mendapat ridha dan
berkah – Nya. Aamiin..
Haya sekedar berpesan ria sajaaa..
Kurang – kurangi komunikasi dengan perempuan lain,
heheh..
semangaaatttt ndutttt sayang :)