Cari Blog Ini

Rabu, 10 Februari 2016

10 Februari 2016



Belum pernah kami berpelukan seerat ini sebelumnya. Belum pernah abah memegang tanganku seerat hari ini, menciumnya kemudian menitikkan air mata. Mengharukan sekaligus menyakitkan untukku.
Aku sempat berfikir bahwa Abah telah mengalami masa tersulit dalam hidupnya. Antara menyerah dan bertahan. Aku tau ada kegetiran yang abah rasakan. Aku juga tau mengapa tanganku yang digenggamnya erat. Karena aku putri sulungnya. Karena aku yang akan menanggung keluargaku saat abah menyerah nanti. Dan abah takut aku tak akan mampu.

#BethaMedika_2Sep2015
Ditahun ini aku sudah memasuki tahap baru di kehidupanku.
Membuka mata dan menghembuskan nafas di usiaku yang ke (...)
Ucapan syukur kepada Sang Maha Kuasa karena aku telah diizinkan untuk berada di dunia-Nya ini selama genap (…) tahun.
Belum banyak yang bisa aku lakukan sepanjang usiaku ini.
Perjalanan panjang yang aku lalui hingga detik ini tak kunjung menghasilkan sesuatu yang bisa berguna untuk orang-orang yang aku sayangi.
Masa kecilku telah hilang, Begitupun dengan masa remajaku yang telah berlalu.
Dan kini aku akan segera memulai babak baru dalam meniti pencapaianku.
Cita-cita yang masih jauh menggantung, harapan dan angan-angan yang masih teramat sulit untuk aku gapai.
Usiaku bukan lagi belasan. Kedewasasan, Kemandirian, Ketegaran dan Kebijaksanaan dalam menyikapi setiap titik kehidupan ini harus bisa aku tumbuhkan.
Mencoba untuk selalu berpikir positif atas segala sesuatu yang terjadi pada perjalanan hidupku.
Pahit dan manisnya kenyataan hidup yang aku alami semoga selalu membuat diri ini belajar menghargai hidup.
Berharap untuk selalu lebih baik dan lebih baik lagi dalam melangkah menjalani hidup yang semakin dipenuhi oleh rintangan, ujian dan cobaan-Nya.
Hidup yang hanya sebentar ini membuatku harus bisa memaknai setiap detik demi detik usiaku.
Senyum dan tawa dalam kebahagian hingga cucuran air mata kesedihan yang mewarnai 20 tahun perjalanan hidupku adalah guratan-guratan tinta emas yang telah dituliskanNya dalam selembar kertas takdirku.
Kesetiaan, pengorbananan bahkan pengkhianatan dari orang-orang yang aku percayai cukuplah itu semua menjadi pelajaran yang teramat berharga dalam hidupku.
Sadar bahwa diri ini hanyalah makhluk yang lemah. Selalu terpuruk ketika kesukaran itu datang menghadang. Bahkan terkadang begitu sulit untuk bangkit melawan ketertinggalan.
Diri ini memang terlalu ringkih untuk bisa setegar karang yang dihantam oleh setiap derai ombak kehidupan.
Tapi aku akan selalu mencoba untuk bisa menutupi setiap luka dan air mata dengan senyuman termanis yang aku punya.
Agar hidupku terasa indah dan membuang jauh-jauh keluh kesah yang selalu membuat diri ini kufur akan nikmat-Nya.
Ditahun ini, aku ingin sekali berterima kasih atas ucapan dan doa-doa yang tulus dari orang-orang yang aku sayang.
Semoga di sisa usiaku ini aku bisa melakukan yang terbaik dan bermanfaat bagi kalian.
Kado yang terbungkus oleh pita yang cantik atau potongan kue dengan hiasan lilin yang indah bukanlah suatu hal yang penting dalam menyambut lembaran baru dikehidupanku.
Bagiku panjatan doa-doa yang keluar dari hati yang tulus akan lebih menjadi penyemangat dalam menemani setiap langkahku kedepan.
Karena kesakralan dari sebuah doa akan lebih bertahan lama di bandingkan dengan isi kado semewah apapun atau kue-kue lezat yang hanya bisa kita nikmati sesaat.
Yakin bahwa diri ini begitu banyak berbuat salah ketika meniti perjalanan hidup ini.
Entah ada berapa banyak hati yang pernah terluka atas segala sikap dan perbuatan yang telah aku lakukan selama (…) tahun aku berjalan di muka bumi ini.
Dan ketika aku diberi kesempatan oleh-Nya untuk tetap bisa menjalani hidupku ini, semoga aku bisa menghapus setiap luka yang pernah aku torehkan tersebut. Dan berusaha untuk tidak menorehkannya lagi di hati hati yang lain.
Terima kasih kepada semua yang telah mengisi dan mewarnai perjalanan hidupku.
Kepada mama dan adikku yang tak pernah lelah memberikan cintanya untukku.
Entah bagaimana caranya untuk bisa membuat kalian bangga kepadaku. Maafkan aku yang belum maksimal menjaga kalian .
Kepada teman-temanku yang selalu membuatku tersenyum dan menjadi motivator handal dalam hidupku. Kalian adalah orang-orang terbaik yang pernah Allah pertemukan untukku.
Mungkin aku belum bisa menjadi teman yang kalian harapkan. Terlalu banyak kekurangan yang aku miliki hingga aku tak sanggup untuk menjadi seperti apa yang kalian inginkan.
kepada sosok HIU yang sllu memotivasi bagaimana menjadi pemimippin yang baik, tegas, lugas dan penuh loyalitas, walau kadang jadi nyeremin. Hehe.. terima kasih
sahabat dunia maya yang sellu memberikan sapaan, walau terkadang/ mungkin ada yang terabaikan, mohon maaf dan terima kasih
dan terakhir untuk sosok senja, yang sllu memberikan sapaan terhangat walaupun hanya selesat, terima kasih.
Semoga, senjamu selalu berpedar bersama jingganya.

Kalian semua adalah kado terindah yang pernah aku dapatkan sepanjang sisa hidupku ini.
You’re the Best Thing in My Life.
I love You,all…  

Mohon Pamit :’)
20 – Tahun
Sampai Jumpa dan terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar